Saturday, February 28, 2015

System File Linux Terbaru 2015 by lazuhardianto

System File Linux(Apa bedanya dengan Windows???)

Posted by Lazuhardianto
Sesuai janji, Saya akan melanjutkan pembahasan khusus pada subdirektori /etc. :d
Tulisan sebelumnya bisa Anda baca di sini.
Ini adalah tulisan terakhir dari Tetralogi “Rahasia di balik System File Linux(Apa bedanya dengan Windows???)”. Hehe5, jarang-jarang saya nulis panjang banget kayak gini. Alasan utamanya adalah, agar para pembaca tidak bosan ketika artikel disuguhkan satu langsung jadi tanpa dipilah-pilah per-bagian. Selain itu biar ilmunya cepat nyerap b-) :).

/etc/rc
Yang ini sebenarnya terdiri dari banyak versi. / etc / rc.d or / etc / rc.d / etc/rc0.d / etc/rc1.d / etc/rc2.d / etc/rc3.d / etc/rc4.d / etc / rc5.d / etc/rc6.d. Nah itu tuh jejeran beberapa file konfigurasi. Yang ini Saya belum dapet padanan maknanya. Tapi kemungkinan besar ada hubungannya dengan konfigurasi netwok(apa daemon network ya, pokoknya Saya lupa). Tinggal ketikkan direktori (/etc/rc.d) start trus enter deh.
/etc/passwd
Area ini adalah tempat mengkonfigurasi nama domain user, database user, nama asli, direktori home, password yang terenkripsi serta keterangan lainnya tentang user. Seorang yang ahli dalam melakukan teknik “footprinting” akan berbahaya jika dia berhasil memasuki area ini, karena informasi yang diinginkan akan didapatkan dengan mudah.
/etc/fdprm
Adalah merupakan tabel parameter untuk floppy disk. Inilah tempat untuk mengeset parameter dari floppy disk yang berbeda-beda. Pengaturan dapat dilakukan di set fdprm.
/etc/fstab
Nah ini dia sub-subdirektori favorite Saya linux. Mungkin ini alamat yang paling sering Saya ingat, entah itu konfigurasinya atau isinya..hehe5. Berfungsi sebagai tempat melakukan konfigurasi untuk mounting otomatis, sekalipun sistem sudah di restart.
/etc/group
Mirip dengan /etc/passwd tetapi tidak dikhususkan untuk user. Adalah “basecamp” dari group, semacam habitat bagi komunitas di dalamnya.
/etc/securetty
Untuk mengkonfirmasi keamanan terminal, atau di terminal mana yang membolehkan user root untuk login. Umumnya tercantum di konsol virtual, jadi tidak mungkin (setidaknya sangat sulit)untuk bisa masuk ke dalam sistem melalui modem atau jaringan kemudian mendapatkan hak super user.
/etc/shells
Memberikan list dari shell yang terpercaya yang bisa kita gunakan. Pada comments chsh memungkinkan pengguna untuk menentukan ruang lingkup dari dokumen ini untuk mengganti shell login. Selain itu berguna juga sebagai penyedia proses ke layanan ftpd untuk mengecek ftp shell pengguna. Untuk itu pengaturan ini bisa memungkinkan pengguna anonymous tidak bisa login(tidak membebaskan pengguna yang tidak terautorisasi seenaknya bs mengakses layanan ftp). Untuk layanan shell sendiri, membutuhkan space tersendiri untuk membahasnya, dan saya yakin akan pegal2 otak anda ketika membacanya.
/etc/shadow
Berisi password file yang ternkripsi. Hanya user super root yang bisa membaca password tersebut setelah pemindahan password dipindahkan dari sub-subdirektori /etc/passwd ke /etc/shadow. Dengan cara seperti ini, proses membaca password sangat sulit untuk dilakukan(kecuali root).
/etc/motd
Lebih berfungsi untuk menampilkan pesan setelah kita berhasil login di suatu sistem. Biasanya pesan berupa notifikasi ini di set oleh system administrator. Sebagai tempat untuk melihat informasi, misalnya ketika sedang melakukan shutdown komputer.
Itulah pembahasan beberapa file system yang digunakan oleh linux. Tidak semuanya memang dibahas(itu adalah standar pada kebanyakan distro). Kita hanya perlu mengetahui point2 penting saja, untuk selanjutnya bisa memberikan gambaran umum seperti apa linux.
Sampai pada titik ini Saya melihat bahwa struktur di linux sungguh detail. Kita bisa melihat job masing2 subdirektori yang dipetakan dalam bentuk tree(mungkin juga masuk kategori nested-tree). Melakukan sedikit konfigurasi dan lihat hasil dari proses yang telah kita jalankan. Sungguh menakjubkan. Bandingkan dengan windows. Misal kita mencolokkan sebuah device (modem, usb ) lewat usb port . Yang bisa kita lihat hanya tampilan teks “your device succesfully installed”. Tanpa kita tahu apa yang sebenarnya terjadi di dalamnya. Berbeda dengan linux, dimana kita dituntut bekerja sesuai prosedur. Mulai dari proses mounting(kita bisa melihat sub-direktori mana saja yang saling berkaitan), sampai menuliskan pada file konfigurasi bagaimana device tersebut tetap bisa mounting sekalipun sistem telah dihidupkan kembali. Sungguh2 sempurna untuk sebuah proses pembelajaran.
Mungkin inilah yang disebut “pembodohan” oleh Windows oleh banyak orang. Jangankan memperlihatkan source code, proses apa saja yang terjadi sejak komputer dihidupkan sampai komputer mati kembali kita tidak tahu. Terlepas dari kontroversi ini, Saya tidak mau berkomentar banyak lagi.

0 komentar:

Post a Comment